Dongeng Anak Singkat Kisah Pulau Matahari

Dongeng anak singkat Cerita Pulau Matahari - Pada dulu kala, di negara Tiongkok tinggalah abang beradik yang gres saja ditinggal mati oleh ayahnya tercinta. Sang ayah meninggalkan harta warisan yang cukup untuk kedua anaknya.

Sayangnya, sang abang mempunyai sifat yang sungguh serakah. Ia mengambil semua harta dan cuma meninggalkan suatu keranjang dan pisau untuk sang adik. Sang adik yang mempunyai hati yang bagus pun cuma sanggup pasrah menemukan kedua benda itu.


Suatu hari, ada seekor burung raksasa ayng mengajak sang adik unutk pergi kepulau Matahari yang di sana dipenuhi emas. Namun, ia cuma diperbolehkan untuk mengambil satu bongkahan emas saja. Singkat cerita....
Sekembalinya sang adik dari Pulau Matahari itu, maka sang adik pun eksklusif memasarkan emas tersebut dan beliau pun hidup nyaman.

Sang abang yang mendengar hal ini, ia pun iri. Ia berpura-pura miskin dan ingin mendustai si burung Raksasa untuk mengantarnya ke pulau Matahari, maka burung tersebut pun mengantarkannya dan sang burung pun sudah memberi pesan yang serupa jika cuma boleh mengambil sekeping emas saja.

Tapi alasannya sang abang sungguh serakah, dirinya lantas mengambil semua emas yang ada di pulau matahari tersebut. Tak disangka-sangka , burung raksasa itu ternyata sudah pergi meninggalkannya. Burung terseb ut meninggalkan sang abang alasannya terlalu usang berada di pulau matahari tersebut, dan sang abang pun jadinya terbakar oleh panasnya Matahari.

Makara pesan budpekerti apa yang sanggup kita ambil dari Dongeng anak singkat kisah Pulau matahari ini : "Kita dihentikan serakah dan mengambil hak orang lain. Dan kita mesti mensyukuri dengan apa yang sudah kita punya."

Sekian dan Terima kasih !!!

Baca juga dongeng yang lain disini :


Hakikat Iman


iqro3.blogspot.com - Sekedar mengaku beriman tidaklah berat, yang berat merupakan membuktikan keimanan tersebut. Kedangkalan pengertian mengenai hakikat kepercayaan terkadang menghasilkan seseorang salah dalam membuktikan keimanannya, bahkan diantara mereka justru melaksanakan hal-hal yang berbeda dengan tuntunan keimanan itu sendiri, padahal kepercayaan memiliki 2 segi yang tidak dapat dipisahkan; segi lahir dan segi bathin dan setiap kita dituntut untuk menegakan keduanya, siapa pun yang cuma menegakan salah satu segi tersebut bermakna keimanannya belum utuh, malahan tidak bermanfaat. 


HAKIKAT IMAN

Iman memiliki 2 segi : Sisi Lahiriyah dan Sisi Bathiniyah, Sisi Lahiriyah kepercayaan merupakan ucapan verbal dan perbuatan anggota badan, sedangkan Sisi Bathiniyah kepercayaan merupakan pembenaran hati kepatuhan dan kecintaannya.

Sisi Lahiriyah kepercayaan tidak akan berharga tanpa Sisi Bathiniyahnya, walaupun dengan adanya Sisi Lahiriyah ini darah seseorang sanggup terpelihara, serta harta dan keluarganya terlindungi, begitu pula Sisi Bathiniyah iman, ia pun tidak cukup tanpa Sisi Lahiriyahnya, kecuali jikalau Sisi Lahiriyah ini tidak sanggup dilaksanakannya karna ketidak mampuannya, atau karna lantaran paksaan untuk tidak melakukannya, atau lantaran takut binasa jikalau melakukannya.

Maka dari itu, meninggalkan ibadah lahiriyah tanpa adanya argumentasi syar’i menandakan rusaknya bathin dan kehampaan pelakunya dari iman, berkurangnya amal lahiriyah tersebut menandakan berkurangnya iman, sebaliknya kuatnya perbuatan lahiriyah itu menandakan kuatnya kepercayaan seseorang.

Jadi kepercayaan merupakan esensi islam dan substansinya, maka atas dasar inilah setiap wawasan dan perbuatan yang tidak memperkokoh keimanan dan kepercayaan bermakna terdapat kesalahan/kekeliruan didalam wawasan dan perbuatan tersebut.

Dan setiap keimanan yang tidak mendorong untuk melaksanakan amal perbuatan menandakan ada yang tidak beres dalam keimanan tersebut.[1]






[1] Ibnu Qoyyim Aljauzi, Kitab Fawaidul Fawaid, Pustaka Imam Syafi’i, Cet Ke 2, Hal 411

Dongeng Anak Singkat Kisah Tikus Pemakan Besi

Dongeng Anak Singkat Kisah Tikus Pemakan Besi - Pada suatu hari di suatu desa, tinggallah seorang saudagar kaya raya. Hingga pada suatu hari desa wilayah tinggal saudagar kaya itu diterjang banjir bandang yang menghasilkan saudagar kaya itu nyaris kehilangan seluruh harta bendannya.

Lalu saudagar itu pun tentukan untuk menjajal peruntungan di wilayah lain. Ia mulai memasarkan seluruh hartanya untuk mengeluarkan duit sisa hutang, terkecuali suatu besi penyangga yang ialah warisan dari keluarganya.


Karena tidak bisa menjinjing besi tersebut, akibatnya Saudagar kaya itu menitipkan besi itu ke sahabatnya. Dia berkata akan mengambilnya lagi suatu hari nanti saat bisnisnya sudah kembali sukses.

Singkat cerita....

Setelah bertahun-tahun akibatnya bisnis Saudagar kaya itu pun sukses. Ia pun kemudian teringat akan besi warisan keluarganya yang ia titipakan ke sahabatnya, ia pun berniat mengambil kembali besi tersebut. Namun saat Saudagar kaya itu ingin mengambil besi tersebut, sahabatnya menyampaikan bila besi miliknya sudah habis disantap Tikus. Sebenarnya sobat itu berbohong ia ingin memiliki besi tersebut, sebab ia tahu bila besi itu bernilai sangatlah mahal bila ia menjualnya.

Saudagar kaya itu sedikit agak kurang yakin bila Tikus dapat mengkonsumsi besi. Tapi, ia berupaya untuk yakin dan bersikap tenang. Lalu Saudagar kaya itu tentukan untuk pergi kembali kerumahnya. Dan ia ingin mengajak anak dari sahabatnya itu sebab Saudagar kaya itu memiliki kado untuk sobat dan anaknya, namun kado itu ada dirumah saudagar kaya itu.

Akhirnya sobat dari saudagar kaya itu memerintahkan anaknya untuk ikut pergi ke tempat tinggal saudagar kaya itu guna mengambil kado yang mau diberikan untuknya dan anaknya. Akan namun sesampainya dirumah, saudagar kaya itu malah mengunci anak dari sahabatnya didalam kamar.

Sahabat yang kalut akan anaknya tak kunjung kembali pun mengunjungi rumah saudagar kaya itu. Betapa terkejutnya ia saat mendengar bila anaknya sudah dibawa melayang oleh burung gagak. Karena tak percaya, maka sobat dan saudagar kaya itu bertengkar, akibatnya peristiwa itu dibawa ke pengadilan.

Di hadapan sang hakim, saudagar kaya itu berkata, "Wahai hakim...kalau tikus dapat mengkonsumsi besi milikku, kenapa burung gagak tidak bisa menjinjing putranya??"

Mendengar hal itu, kemudian sang Sahabat meminta maaf, dan hakim pun meminta kedua sobat itu untuk mengembalikan barang bermanfaat miliknya masing-masing.

Sekian dan Terimakasih !!

Baca juga dongeng anak yang lain disini :




Motivasi Syaikh Amr Wardani


Patah.....

iqro3.blogspot.com - Kalau hatimu sedang pedih coba perhatikan, niscaya sebabnya merupakan lantaran kezaliman. Allah melarang zalim, zalim merupakan kegelapan di dunia kegelapan di Akhirat.


Tahukah, kezaliman paling besar merupakan dikala yang kau zalimi merupakan Allah Tuhan semesta alam. Diantara bentuk kezaliman itu: kau jadikan selain-Nya lebih erat di hatimu ketimbang diri-Nya.


Dari kezaliman itu muncullah penyakit yang bernama: wajaul ghadr. 'pedihnya ditinggalkan'. Ditinggalkan kekasih, sahabat, orang-orang tersayang.


Syekh 'Amr Wardhani menasehati kami: "ketika ia meninggalkanmu, apa yang kau rasakan? ia sudah merusak hidupmu? padahal hidupmu bukan miliknya, bahkan bukan milikmu. Dia tidak mencuri hatimu, tidak juga bisa merusak hidupmu."


"tapi lemahnya imanmu membuatmu hingga pada sebuah hal engkau merasa seperti hidup merupakan milikmu, kemudian ia mencurinya kemudian menghancurkannya. Bagaimana bisa kau gegabah hingga titik ini, anakku?"


Sampai sini, pertahananku runtuh. saya tak bisa menahan airmata. Betapa kadang lantaran salah mengerti cinta terhadap sesuatu, kita lupa segalanya.


"Kegilaan apa yang menghinggapimu, Nak? Siapa yang bilang jikalau hidupmu merupakan milikmu hingga ia bisa mencurinya? Nak, Bahkan hatimu, yang dengannya kau bisa merasa memiliki sesuatu, hatimu itu juga bukan milikmu. Bukankah Allah berfirman: "sesungguhnya hati insan berada di antara 'jari-jemari' Allah yang Maha pengasih, Ia bolak-balikkan sekehendak-Nya?"


"Bahkan sesuatu yang kau klaim bahwa sakit dan segala kepedihan terletak di sana, kawasan itu juga bukan milikmu." 


"Nak, sakit ini dibangun lantaran Wahm, salah sangka. 'Kau letakkan sesuatu bukan pada tempatnya, kau berikan pada yang bukan haknya."


"Nak, obatnya, berinteraksilah pada Allah dengan sarat adab, mohon ampunlah dari segala kezaliman. Allah tak perlu tangga untuk mengangkat derajatmu, Allah tak perlu prosesor untuk merubah hidupmu. Dalam sekejap.


"Nak, Boleh saja Allah dikala menimpakan petaka dan kesempitan kepadamu namun hatimu tidak sedih. Bisa saja Allah mengujimu dengan kehilangan namun hatimu tidak sakit. Allah maha kuasa atas segala sesuatu."


"Nak, jikalau hatimu sedang pedih, coba periksa imanmu, mungkin ia sedang ringkih."


*Nasihat Syekh Amr Wardani.