Sayangnya, sang abang mempunyai sifat yang sungguh serakah. Ia mengambil semua harta dan cuma meninggalkan suatu keranjang dan pisau untuk sang adik. Sang adik yang mempunyai hati yang bagus pun cuma sanggup pasrah menemukan kedua benda itu.
Dongeng Anak Singkat Kisah Pulau Matahari
Sayangnya, sang abang mempunyai sifat yang sungguh serakah. Ia mengambil semua harta dan cuma meninggalkan suatu keranjang dan pisau untuk sang adik. Sang adik yang mempunyai hati yang bagus pun cuma sanggup pasrah menemukan kedua benda itu.
Hakikat Iman
iqro3.blogspot.com - Sekedar mengaku beriman tidaklah berat, yang berat merupakan membuktikan keimanan tersebut. Kedangkalan pengertian mengenai hakikat kepercayaan terkadang menghasilkan seseorang salah dalam membuktikan keimanannya, bahkan diantara mereka justru melaksanakan hal-hal yang berbeda dengan tuntunan keimanan itu sendiri, padahal kepercayaan memiliki 2 segi yang tidak dapat dipisahkan; segi lahir dan segi bathin dan setiap kita dituntut untuk menegakan keduanya, siapa pun yang cuma menegakan salah satu segi tersebut bermakna keimanannya belum utuh, malahan tidak bermanfaat.
HAKIKAT IMAN
Iman memiliki 2 segi : Sisi Lahiriyah dan Sisi Bathiniyah, Sisi Lahiriyah kepercayaan merupakan ucapan verbal dan perbuatan anggota badan, sedangkan Sisi Bathiniyah kepercayaan merupakan pembenaran hati kepatuhan dan kecintaannya.
Sisi Lahiriyah kepercayaan tidak akan berharga tanpa Sisi Bathiniyahnya, walaupun dengan adanya Sisi Lahiriyah ini darah seseorang sanggup terpelihara, serta harta dan keluarganya terlindungi, begitu pula Sisi Bathiniyah iman, ia pun tidak cukup tanpa Sisi Lahiriyahnya, kecuali jikalau Sisi Lahiriyah ini tidak sanggup dilaksanakannya karna ketidak mampuannya, atau karna lantaran paksaan untuk tidak melakukannya, atau lantaran takut binasa jikalau melakukannya.
Maka dari itu, meninggalkan ibadah lahiriyah tanpa adanya argumentasi syar’i menandakan rusaknya bathin dan kehampaan pelakunya dari iman, berkurangnya amal lahiriyah tersebut menandakan berkurangnya iman, sebaliknya kuatnya perbuatan lahiriyah itu menandakan kuatnya kepercayaan seseorang.
Jadi kepercayaan merupakan esensi islam dan substansinya, maka atas dasar inilah setiap wawasan dan perbuatan yang tidak memperkokoh keimanan dan kepercayaan bermakna terdapat kesalahan/kekeliruan didalam wawasan dan perbuatan tersebut.
Dan setiap keimanan yang tidak mendorong untuk melaksanakan amal perbuatan menandakan ada yang tidak beres dalam keimanan tersebut.[1]
Dongeng Anak Singkat Kisah Tikus Pemakan Besi
Lalu saudagar itu pun tentukan untuk menjajal peruntungan di wilayah lain. Ia mulai memasarkan seluruh hartanya untuk mengeluarkan duit sisa hutang, terkecuali suatu besi penyangga yang ialah warisan dari keluarganya.
Motivasi Syaikh Amr Wardani
Patah.....
iqro3.blogspot.com - Kalau hatimu sedang pedih coba perhatikan, niscaya sebabnya merupakan lantaran kezaliman. Allah melarang zalim, zalim merupakan kegelapan di dunia kegelapan di Akhirat.
Tahukah, kezaliman paling besar merupakan dikala yang kau zalimi merupakan Allah Tuhan semesta alam. Diantara bentuk kezaliman itu: kau jadikan selain-Nya lebih erat di hatimu ketimbang diri-Nya.
Dari kezaliman itu muncullah penyakit yang bernama: wajaul ghadr. 'pedihnya ditinggalkan'. Ditinggalkan kekasih, sahabat, orang-orang tersayang.
Syekh 'Amr Wardhani menasehati kami: "ketika ia meninggalkanmu, apa yang kau rasakan? ia sudah merusak hidupmu? padahal hidupmu bukan miliknya, bahkan bukan milikmu. Dia tidak mencuri hatimu, tidak juga bisa merusak hidupmu."
"tapi lemahnya imanmu membuatmu hingga pada sebuah hal engkau merasa seperti hidup merupakan milikmu, kemudian ia mencurinya kemudian menghancurkannya. Bagaimana bisa kau gegabah hingga titik ini, anakku?"
Sampai sini, pertahananku runtuh. saya tak bisa menahan airmata. Betapa kadang lantaran salah mengerti cinta terhadap sesuatu, kita lupa segalanya.
"Kegilaan apa yang menghinggapimu, Nak? Siapa yang bilang jikalau hidupmu merupakan milikmu hingga ia bisa mencurinya? Nak, Bahkan hatimu, yang dengannya kau bisa merasa memiliki sesuatu, hatimu itu juga bukan milikmu. Bukankah Allah berfirman: "sesungguhnya hati insan berada di antara 'jari-jemari' Allah yang Maha pengasih, Ia bolak-balikkan sekehendak-Nya?"
"Bahkan sesuatu yang kau klaim bahwa sakit dan segala kepedihan terletak di sana, kawasan itu juga bukan milikmu."
"Nak, sakit ini dibangun lantaran Wahm, salah sangka. 'Kau letakkan sesuatu bukan pada tempatnya, kau berikan pada yang bukan haknya."
"Nak, obatnya, berinteraksilah pada Allah dengan sarat adab, mohon ampunlah dari segala kezaliman. Allah tak perlu tangga untuk mengangkat derajatmu, Allah tak perlu prosesor untuk merubah hidupmu. Dalam sekejap.
"Nak, Boleh saja Allah dikala menimpakan petaka dan kesempitan kepadamu namun hatimu tidak sedih. Bisa saja Allah mengujimu dengan kehilangan namun hatimu tidak sakit. Allah maha kuasa atas segala sesuatu."
"Nak, jikalau hatimu sedang pedih, coba periksa imanmu, mungkin ia sedang ringkih."
*Nasihat Syekh Amr Wardani.