Cerita Rakyat Jawa Tengah | Dongeng Timun Mas

Cerita Rakyat Jawa Tengah | Dongeng Timun Mas - Di Suatu desa hiduplah seorang janda bau tanah yang berjulukan mbok Sarni. Tiap hari dirinya menghabiskan waktunya cuma seorang diri, beliau tidak punya anak. Sebenarnya mbok sarni sungguh menghendaki seorang anak, mudah-mudahan sanggup menemaninya dan membantunya.



Pada sebuah sore, menyerupai biasa mbok Sarni pergi ke hutan untuk mencari kayu, dan ditengah jalan mbok Sarni berjumpa dengan Raksasa yang sungguh besar. Lalu Raksasa itu berkata, "Heiii, mau kemana kau??!!"

Dengan takut dan kagetnya mbok Sarni menjajal memberanikan diri menjawabnya, "Aku..aku..aku cuma mau menghimpun kayu bakar saja, jadi ijinkanlah saya lewat."

"Hahahahahaha kau boleh melalui sehabis kau memamerkan pada ku seorang anak insan untuk saya santap!!" jawab si Raksasa.

"Maaf beribu maaf wahai raksasa. Diriku tidak punya seorang anak." jawab mbok Sarni.

Setelah mbok sarni menyampaikan hal itu, maka si Raksasa memberinya biji mentimun. Dan Raksasa itu berkata, "Wahai perempuan tua, ini saya beri kau biji mentimun. Tanamlah biji ini di halaman rumahmu, maka sehabis dua ahad kau akan mendapat seorang anak. Tetapi ingat!! Serahkan anak itu padaku sehabis usianya meraih enam tahun."

Singkat cerita. Setelah dua minggu, mentimun itu balasannya berbuah sungguh lebat dan diantara salah satu buah mentimun ada yang berskala cukup besar. Mbok Sarni kemudian mengambilnya dan sehabis dibelahnya ternyata isi dalam mentimun itu yakni seorang bayi yang sungguh cantik. Bayi itu kemudian diberi nama Timun Mas.

Semakin hari Timun mas berkembang menjadi besar, hidup mbok Sarni tidak lagi merasa kesepian. Akhirnya pada sebuah hari, datanglah Raksasa tersebut untuk menagih akad mbok Sarni. Karena takut kehilangan Timun Mas, mbok sarni pun berjanji lagi terhadap raksasa tersebut. Kalau mbok Sarni berjanji akan menyerahkan Timun Mas apabila Timun mas nanti berusia delapan tahun, alasannya makin cukup umur anak ini, maka makin nikmat untuk disantap. Begitulah janjinya Mbok sarni terhadap Raksasa.

Waktu terus berlalu, dua tahun cuma sebentar. Mbok sarni pun diliputi rasa ketakutan, dirinya mencari nalar tiap harinya, mudah-mudahan Timun mas tidak dibawa oleh Raksasa. Dan balasannya pada sebuah malam mbok sarni bermimpi, didalam mimpinya ia diberitahukan mudah-mudahan Timun mas menemui petapa di gunung.

Pagi harinya mbok Sarni memerintahkan Timun Mas secepatnya menemui petapa itu. Setelah berjumpa dengan petapa, Timun Mas kemudian bercerita wacana maksud kedatangannya. Sang petapa kemudian memberinya empat buah kemasan kecil yang isinya biji mentimun, jarum, garam, dan terasi. "Lemparkan satu persatu bungkusan ini, apabila kau nanti dikejar oleh Raksasa itu." Perintah petapa tersebut. Kemudian Timun Mas secepatnya pulang dan menyimpan bungkusan tersebut.

Paginya sang Raksasa itu pun tiba untuk menagih akad Mbok Sarni. Tapi mbok Sarni malah menawari dirinya saja yang jadi hidangan untuk Raksasa tersebut, hal ini menghasilkan Sang Raksasa pun menjadi marah.

Timun Mas kemudian melarikan diri sambil berkata, "Heiii Raksasa, kejarlah dan tangkaplah saya apabila kau bisa."

Raksasa itu pun kemudian mengejarnya, dan Timun Mas mulai melemparkan satu per satu kantong yang berisi mentimun. Sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Sehingga menghasilkan lari Raksasa itu menjadi terhambat, alasannya batang mentimun yang terus melilit tubuhnya. Tetapi balasannya Raksasa itu pun sanggup terbebas dari lilitan akar tersebut. Lalu Timun Mas menaburkan kantung keduanya yang terdiri dari jarum, dalam sekejap tumbuhlah pohon-pohon bambu yang sungguh tinggi dan tajam. Dengan kaki yang berdarah alasannya tertancap bambu raksasa tersebut terus memburu Timun Mas.

Kemudian Timun Mas membuka kantong ketiganya yang berisi garam . Seketika itu hutan pun menjadi lautan yang luas. Tetapi lautan itu sanggup dilewati oleh Raksasa dengan mudahnya. Dan Timun Mas masih memiliki kantong terakhir yang terdiri dari terasi, balasannya beliau menaburkan terasi tersebut, saat itu juga itu terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, dan si Raksasa pun tercebur kedalamnya, kemudian mati.

Dan Selamatlah Timun Mas dari kejaran Raksasa tersebut. Akhirnya Timun Mas dan Mbok Sarni hidup senang dan Damai selamanya.

Sekian dan Terima kasih !!

Baca juga Cerita Rakyat lainnya, ===> disini <==== :)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Add your comment