DONGENG PUTRI TIDUR DAN PANGERAN - Pada jaman dulu kala terdapat suatu negeri yang dipimpin oleh seorang raja yang kondang sungguh baik, adil, dan bijaksana terhadap rakyatnya. Kehidupan penduduk dikerajaan itu pun sungguh makmur, namun kesejahteraan kerajaan tersebut tidak dicicipi oleh sang raja, dikarenakan sang raja masih belum juga dikaruniahi keturunan.
Hingga pada kesannya sehabis menanti cukup lama, kabar mengasyikkan itu pun datang, sang permaisuri sudah mengandung. Setelah 9 bulan mengandung sang permaisuri pun melahirkan seorang bayi perempuan yang sungguh cantik, raja pun sungguh senang ia pun mengadakan pesta atas kelahiran putri pertamanya.
Sang raja memanggil kerajaan tetangga serta memanggil juga para penyihir yang bagus untuk menampilkan mantera baiknya terhadap sang putri dengan cita-cita sang putri akan berkembang menjadi perempuan yang bagus hati, cantik, jujur, pintar dan bijaksana.
Satu persatu sang penyihir baik itu pun membacakan mantera, hingga pada dikala penyihir ketujuh ingin membacakan mantera kemudian tiba-tiba pintu istana pun terbuka, ternyata ada seorang penyihir yang kondang jahat tiba masuk sambil berkata, "Hai raja, mengapa kamu tidak memanggil ku dipesta mu?? kemudian sebelum raja sempat berkata sang penyihir jahat itu pun berkata lagi, "Baiklah bila begitu, alasannya kamu tidak memanggil ku, maka saya kutuk anak mu. Dia akan mati nanti tertusuk jarum pemintal benang, Ha...haha..hahaha..." Seraya berlangsung pergi keluar pintu istana.
Mendengar ini Raja, Permaisuri, dan seluruh ajakan terkejut apalagi raja dan permaisuri yang sungguh bersedih dengan kutukan tersebut. Pada dikala itu datanglah penyihir baik yang ketujuh menghadap sang raja sambil berkata, "Jangan khawatir Raja ku, saya sanggup mengendorkan kutukan tersebut. Sang Putri tidak akan mati, ia cuma akan tertidur selama 100 tahun sehabis ia tertusuk jarum, dan ia akan terbangun kembali bila ada seorang Pangeran tiba kepadanya."
Mendengar ini sang raja sedikit agak tenang, kemudian ia mewakilkan terhadap seluruh anak buahnya dan terhadap rakyatnya untuk menghimpun semua alat pemintal benang guna untuk dimusnahkan, untuk menangkal putrinya tertusuk jarum dari pengintal benang tersebut.
Tujuh belas tahun sehabis kutukan itu, sang putri pun berkembang menjadi gadis yang sungguh bagus dan baik hati. Dan tibalah bagi Raja dan Permaisuri untuk menjalankan perjalanan mengelilingi serpihan dunia lainnya.
Perjalanan kali ini sang putri tidak serta diajak, sang putri tinggal di istana. Mengisi harinya sang putri berjalan-jalan keluar istana, tibalah ia disatu wilayah yang sebelumnya belum pernah dirinya lihat. Ia pun membuka pintu wilayah tersebut, dan ternyata didalam kamar tersebut ia menyaksikan seorang nenek yang sedang mengintal benang.
Putri pun ingin tau dan menghampiri sang nenek yang sedang mengintal benang tersebut. Sang putri pun menjajal mengikuti sang nenek yang sedang memutar alat pemintal tersebut, di saat sedang asik memutar alat pengintal, tiba-tiba jari sang putri tertusuk jarum alat pemintal dirinya pun teriak kesakitan dan pribadi jatuh tersungkur dilantai.
Ternyata sang nenek tersebut yakni Penyihir jahat yang menyamar menjadi nenek-nenek pemintal benang, kemudian berkatalah penyihir jahat tersebut, "Hahahahahah tamatlah riwayatmu wahai putri raja!!"
Mendengar isu ini sang raja pun membatalkan sisa perjalanannya dan bergegas kembali keistana. Tapi sayang sesampainya di istana sang raja sudah mendapatkan putrinya dalam kondisi tak sadarkan diri, "Anak ku yang malang, maafkan saya ayah mu yang tidak sanggup mempertahankan mu dari penyihir jahat" ratap sang Raja.
Lalu datanglah penyihir yang bagus berkata terhadap sang raja, "Wahai raja ku, hening saja. Putri mu cuma akan tertidur seratus tahun, namun ia tidak akan tertidur sendiri saya akan menidurkannya bareng kamu raja dan permaisuri."
Setelah menyihir, kemudian penyihir itu menutup istana dengan semak berduri biar tidak ada yang sanggup masuk kedalam istana. Seratus tahun sudah berlalu, datanglah seorang Pangeran dari negeri seberang yang sedang melalui pada dikala akan berburu dan kebetulan menyaksikan ada istana yang tertutup semak berduri.
Dan menurut kisah istana itu sudah dihuni oleh seekor naga yang mempertahankan seorang putri bagus yang dikutukoleh penyihir jahat, namun sang Pangeran sangsi begitu saja, dirinya pun memasuki istana itu. Sesampainya di pintu istana pangeran mulai memotong semak-semak yang menghalanginya masuk.
Dengan pedangnya sang Pangeran sukses masuk kedalam istana. Setelah meraih menara sang Pangeran berjumpa dengan penyihir Jahat yang tahu bahwa ada seorang pengeran yang hendak menjajal membebaskan kutukan darinya.
Penyihir jahat itu pun berkata, "Hai pangeran, kesannya tiba juga kau?! Masuklah bila kamu ingin terkena kutukan ku juga dan coba kamu kalahkan ku!!."
Dan penyihir itupun mengganti dirinya menjadi seekor naga besar yang menakutkan. Terjadilah peperangan antara Naga dan Sang Pangeran, sehabis cukup usang bertempur kesannya sang naga pun kalah oleh Pangeran.
Setelah naga itu mati dan lenyap bagai bubuk tertiup angin maka kutukan itu pun berangsur-angsur berakhir, kembang-kembang diistana itu mulai berkembang, burung-burung mulai berkicau lagi. Lalu munculah penyihir yang bagus dan berkata terhadap sang Pangeran, "Pangeran. Engkau sudah sukses meniadakan kutukan atas istana ini, kini pergilah engkau ke wilayah sang putri yang sedang tertidur panjang,"
Pangeran pun bergegas menuju wilayah sang Putri tidur, kemudian ia membisikan ketelinga sang putri, "Putri, bukalah mata mu," sambil membelai kepala sang putri. Tiba-tiba sang putri pun terbangun dari tidurnya, dan sang pangeran menceritakan semua apa yang terjadi. Raja dan Permaisuri pun ikut terbangun.
Setelah insiden itu Sang pengeran memberanikan diri melamar sang Putri Raja, raja pun menyetujui, dan kesannya Sang Putri Tidur dan Pangeran pun menikah, mereka hidup dengan bahagia, begitu pun denga Raja dan Permaisuri.
Sekian dan Terima Kasih !!!
Baca juga dongeng anak sebelum tidur lainnya,
disini.