Dongeng Fabel Anak | Dongeng Singa Yang Licik

Dongeng Fabel Anak | Cerita Singa yang Licik - Dipinggir suatu hutan terlihat seekor Ayam yang terlihat kebingungan. Dirinya terlihat linglung dan kelaparan, alasannya yaitu persedia makanannya di dalam hutan sudah habis ia pun tentukan untuk mencari kuliner keluar dari hutan.

Setelah cukup jauh berjalan, kesudahannya Ayam itu pun menyaksikan suatu ladang yang didalamnya terdapat perkebunan jagung yang sungguh subur. Sebenarnya, ia sungguh ingin sekali eksklusif mengkonsumsi jagung-jagung itu namun dirinya takut tertangkap tangan pemilik ladang itu.


Akhirnya, sang ayam tentukan untuk menanti sebentar saja. Ia ingin memantau ladang tersebut apalagi dulu sebelum dirinya tentukan untuk masuk kedalam ladang tersebut. Setelah beberapa di saat menanti ternyata ladang itu tidak berpenghuni, dan ayam itu pun eksklusif menguasai ladang itu dan memakan jagung sepuasnya.

Berlimpahnya kuliner yang Ayam miliki tidak menghasilkan dirinya lantas bahagia, ia tentukan untuk pergi sebentar keluar dari ladang miliknya. Ia ingin pergi ke hutan untuk menemui teman-temannya yang lain.

Setelah sang Ayam itu kembali dari hutan, betapa terkejutnya dirinya di saat menyaksikan didalam ladang miliknya ia menyaksikan seekor Kelinci yang tengah terlihat lahap memakan jagung-jagung miliknya. Sang ayam eksklusif menghampiri kelinci tersebut, dan berkata :

"Hei Kelinci!!!!! Apa yang sedang kamu laksanakan di ladangku ?? Enak sekali kamu memakan jagung-jagung milik ku?!!!" ucap ayam yang sungguh marah.

"Apa katamu ayam, Ladang milik mu?? Ini yaitu ladang milik ku!!" Jawab Kelinci.

Keduanya tidak ada yang hendak mengalah, mereka terus berdebat mengakui ladang milik siapa sebenarnya. Akhirnya sang Ayam tentukan untuk mengajak Kelinci tersebut menemui sang Singa, mungkin singa itu sanggup menolong Ayam unutk tentukan siapakah bahwasanya pemilik dari ladang itu.

Akhirnya Ayam dan Kelinci berlangsung untuk menemui singa. Setelah hingga ditempat singa, Singa terlihat sungguh senang sekali akan kemunculan Ayam dan Kelinci itu. Singa itu berkata dalam hati, "Ahahahahaa, kebetulan sekali tiba mangsa yang sanggup saya makan. Kebetulan perutku sungguh lapar!!"

Naasnya Ayam dan kelinci ini tidak mengenali jikalau singa itu belum memperoleh kuliner dari beberapa hari ini, sehingga dirinya menjadi sungguh buas tidak menyerupai lazimnya singa yang sanggup bersikap bijaksana alasannya yaitu singa yaitu raja hutan yang sering diminta pendapatnya alasannya yaitu singa sungguh bijak.

Ayam menjajal menerangkan insiden yang sedang mereka alami terhadap singa., namun Singa itu berpura-pura tidak mendengar dongeng sang Ayam. 

"Apa yang kalian bicarakan??? Aku tidak mendengarnya, sini mendekatlah biar saya sanggup mendengar kalian lebih jelas!!" pinta Sang Singa.

Setelah keduanya mendekat, kesudahannya Ayam dan Kelinci itu di terkam oleh Singa yang sedang kelapar. Keduanya pun menjadi hidangan Singa. 

Makara pesan moral apa yang sanggup kita ambil dari Cerpen anak Kisah Singa yang Licik ini : "Tidak ada gunanya kita berdebat wacana barang yang bahwasanya bukan milik kita. Kalau saja kita mau membuatkan maka segala hal niscaya akan menjadi mudah dan lebih baik."


Sekian dan Terima kasih !!!

Baca juga dongeng yang lain disini :

===> Cerita Fabel <===



Hadits Bahayanya Dukun

iqro3.blogspot.com

Bahayanya Dukun dan Peramal


 عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم

مَنْ أَتَى كَاهِنًا، أَوْ عَرَّافًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ

 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda:

Barangsiapa yang mengunjungi seorang dukun atau peramal, kemudian beliau yakin pada apa yang dibilang maka beliau sudah mengingkari (kufur) syari’at yang diturunkan pada Nabi Muhammad. (HR. Al Hakim, hadist shahih menurut syarat Bukhari, Muslim).


Hadist lain,


مَنْ أتى عَرَّافًا فَسَأَلهُ عَنْ شَئٍ لم تقْبَل لَهُ صَلاةُ أربعينَ ليلةً

 

Artinya: Barangsiapa yang tiba ke tukang ramal kemudian mempercayai apa yang dibilang maka shalatnya tidak diterima selama 40 hari. (HR. Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah).


Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:


1- Imam Nawawi menerangkan bahwa yang dimaksud dengan definisi dukun (kahin / ’arraf) yaitu orang yang mengaku-ngaku mengenali insiden yang mau terjadi, rahasia-rahasia mistik dan eksistensi benda-benda yang hilang atau dicuri. Maka semua orang yang kriterianya seumpama tersebut apapun label dan jabatannya maka ia tergolong dukun yang dihentikan agama Islam.

2- Percaya pada ramalan hukumnya haram. Termasuk ramalan nasib, ramalan bintang zodiak, ramalan jodoh dan perkawinan, dll. Baik ramalan wacana masa kemudian atau masa depan. Contoh ramalan masa kemudian seumpama ramalan wacana siapa pencuri barang yang hilang atau berada di mana barang yang hilang tersebut.

3- Terlepas dari lolosnya seseorang yang mengakui bahwa semua terjadi atas kehendak Allah maka orang tersebut tidak sanggup lepas dari resiko jeratan dosa alasannya mengunjungi mengajukan pertanyaan terhadap andal klenik. Mendatangi dukun yaitu dosa besar dan menyebabkan shalat tidak diterima selama empat puluh hari. Jika membenarkannya, maka Islam sudah menilai hal ini selaku bentuk kekafiran. 

4- Adapun perihal pelaku perdukunan, banyak ulama sudah menghukuminya dengan kafir dan sebagian ulama lagi menghukuminya dengan dosa besar saja. 


Tema hadist yang berhubungan dengan Al-Quran:


1- Allah Subhanahu wa Ta'ala mengutus terhadap Rasul-Nya untuk memberi tahu terhadap semua makhluk, bahwa serempak tiada seorang pun —baik yang di langit maupun yang di bumi— mengenali kasus mistik selain dari Allah Swt.

Kalimat Illallah (kecuali cuma Allah) merupakan istisna munqati', yang tujuannya merupakan bahwa tiada seorang pun yang mengenali kasus mistik selain dari Allah Swt. semata, tiada sekutu bagi-Nya. 


قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ الْغَيْبَ إِلا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ 


Katakanlah, "Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengenali kasus yang gaib, kecuali Allah, "dan mereka tidak mengenali bila mereka akan dibangkitkan.

[An-Naml:65]


-وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ 


Dan pada segi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengenali apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang berair atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang kasatmata (lauh mahfuz).

[Al-An'am: 59]


2- Nabipun secara eksklusif tidak mengenali yang ghoib. Beliau tahu yang ghaib alasannya wahyu. Maka ada orang pengaku tahu yang ghaib, ia sudah dusta terhadap Allah, para rosul dan insan semuanya


قُلْ لا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعاً وَلا ضَرّاً إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ


Artinya: Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menawan kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang diharapkan Allah. Dan sekiranya saya mengenali yang ghaib, tentulah saya menghasilkan kebajikan sebanyak-banyaknya dan saya tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa gunjingan bangga bagi orang-orang yang beriman".

[ QS Al-Jin :26-27]