عن جابرُ بنُ عبدِ اللهِ رضِيَ اللهُ عنهما أنَّ النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ خَطَبَ أصحابَه في حَجَّةِ الْوَداعِ في أوْسَطِ أيَّامِ التَّشْريقِ:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَلَا إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ، أَلَا لَا فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى أَعْجَمِيٍّ وَلَا لِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ وَلَا لِأَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ وَلَا أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلَّا بِالتَّقْوَى، أَبَلَّغْتُ ؟ قَالُوا: بَلَّغَ رَسُولُ اللَّه
Dari Jabir bin Abdullah mudah-mudahan Allah meridhai keduanya, sebetulnya nabi shallallahu alaihi wa sallam berkhutbah dihadapan hadirin haji wada' diwaktu hari tasyriq:
“Wahai umat manusia, camkan bahwa Tuhan kalian merupakan satu, dan nenek moyang kalian juga satu. Tidak ada kelebihan bangsa Arab atas bangsa non-Arab, juga bangsa non-Arab atas bangsa Arab; bangsa berkulit putih atas bangsa kulit hitam, juga bangsa kulit gelap atas bangsa kulit putih, kecuali alasannya merupakan ketakwaannya. Apakah saya sudah menyampaikan?” Mereka [para sahabat] menjawab, “Rasulullah saw. sudah menyampaikan.” (HR Ahmad).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1- Ini merupakan penegasan Nabi saw. di saat khutbah Haji Wada’. Dengan tegas Nabi saw. menyatakan bahwa identitas ketakwaan atau Islam itulah satu-satunya identitas yang ada; sementara identitas kesukuan, etnis dan bangsa seluruhnya sudah dilebur dalam identitas keislaman. Karena itu meski suku, etnis dan bangsa tertentu jumlahnya banyak, itu tidak menyeleksi kedudukannya di dalam Islam. Yang menyeleksi merupakan mutu ketakwaan atau keislamannya.
2- Dengan demikian faktor dan faktor kesukuan, etnis dan bangsa yang menjadi penyebab lahirnya kalangan lebih banyak didominasi dan minoritas terang sudah dihapus oleh Islam. Sebabnya, siapapun sama kedudukannya di dalam Islam. Inilah yang juga ditunjukkan oleh Nabi saw. di saat dia mengangkat Muhammad bin Maslamah untuk menjadi pimpinan sementara di Madinah, selama Nabi saw. tidak berada di kawasan di saat berperang. Padahal Muhammad bin Maslamah bukan dari suku Quraisy. Begitu juga Abu Bakar yang dari suku Quraisy menjadi Khalifah, mengambil alih Nabi saw., meski suku Quraisy di Madinah merupakan suku minoritas alasannya merupakan yang menjadi pertimbangan bukan faktor kesukuan, tetapi keislaman, kompetensi dan ketaqwaannya.
3- Rasulullah SAW. tiba salah satunya juga dalam rangka meniadakan dan menenggelamkan superioritas suku dan kaum tertentu. Bagaimana tidak? hal ini terlihat dari fakta historis yang mengungkap bahwa faktor kesukuan pada masa itu masih sungguh kental.
4- Juga islam tiba salah satu juga dalam rangka meniadakan adanya perbudakan dan penjajahan. Bagaimana tidak? hal ini terlihat dari fakta ajarannya dan perjalanan sejarah membuktikan, diantara selaku cirihas ajaranya yaitu: Al insan wal musawah(persamaan harkat dan martabat). Karomatul insan(memuliakan kehidupan manusia), kemerdekaan yang bertanggung jawab. Al wahdah wal ukhuwah(persatuan dan persaudaraan). Fakta sejarah, dengan berjalannya waktu secara berangsur-angsur perbudakan lenyap dari negeri-negeri islam. Dan didalam sejarah, islam dan umatnya tidak pernah menjadi penjajah.
Tema hadist yang berhubungan dengan Al qur'an :
- Standar kemuliaan di segi Allah merupakan ketakwaan. Semakin tinggi tingkat takwa seseorang maka makin mulia pula dirinya di hadapan Allah. Merupakan hal yang disepakati dalam syariat bahwa yang membedakan antara seseorang dengan yang yang lain merupakan ketakwaan.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya, “Wahai sekalian manusia, sebetulnya Kami (Allah) bikin kalian dari seorang pria dan seorang wanita dan kami jadikan kalian bersuku-suku dan berbangsa-bangsa mudah-mudahan kalian saling mengenali. Sesungguhnya yang paling mulia di segi Allah merupakan yang paling takwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Teliti.” (QS Al-Hujurat : 13)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Add your comment